Hasil penelitian hubungan pengetahuan ibu dengan motorik kasar p value sebesar 0.008 dan hubungan pengetahuan ibu dengan motorik halus sebesar 0.001 yang berarti ada hubungan pengetahuan ibu tentang pertumbuhan dan perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di kec Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2019. Sampel penelitian sebanyak 190 ibu yang mempunyai balita 4-5 tahun. Keterkaitan angka antara dua variabel pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dengan perkembangan motorik kasar dan halus pada usia 4 – 5 tahun. Metode penelitian ini adalah kuantitatif, penelitian kuantitatif.

Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan perkembangan motorik kasar dan halus pada anak usia 4-5 tahun. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-psikososial, dan perilaku. Gangguan perkembangan motorik kasar sebesar 19.7persen. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, hasil stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) anak balita pada tahun 2016 didapat gangguan perkembangan motorik kasar sebesar 20,3% dan gangguan perkembangan motorik halus sebesar 14,7 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh perkembangan motorik kasar dan motorik halus.

Pengetahuan Motorik kasar Motorik halus Balitaīalita (usia 0-5 tahun), adalah suatu masa pada anak dengan pencapaian aktivitasnya yang mandiri. Mareza Yolanda Umar Program DIII Kebidanan Universitas Aisyah pringsewu Kabupaten Pringsewu Lampung Indonesia Perkembangan motorik kasar dan motorik halus ditinjau dari pengetahuan ibu tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia 4-5 tahun

Pertumbuhan dan perkembangan balita